Rabu, 26 Oktober 2011

Individu, Keluarga dan Masyarakat


III.        Individu, Keluarga dan Masyarakat

Hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, dikarenakan manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri atau masih membutuhkan bantuan dari pihak lain. Bersosialisasi pun sangat penting dalam menjalin hubungan yang baik antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Jika tidak adanya individu, maka keluarga dan masyarakat pun tidak akan tercipta. Begitu pula dengan individu, tidak akan bisa berjalan sendiri jika tidak adanya keluarga dan masyarakat, karena dengan adanya keluarga dan masyarakat, masing-masing individu dapat mengekspresikan segala hal yang berhubungan dengan sosial. Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan.

Individu

Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
               
    Kehidupan sosial antara individu dengan individu merupakan awal dari terbentuknya keluarga dan masyarakat. Ini merupakan langkah awal dalam terbentuknya suatu hubungan-hubungan sosial yang terjalin di dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat. Sebagaimana, tanpa adanya individu keluarga dan masyarakat tidak akan tercipta begitu pula sebaliknya. Hubungan sosialisasi yang baik antara individu yang satu dengan yang lain sangat penting dalam menciptakan kehidupan masyarakat sosial yang teratur. Hubungan baik antara individu dengan individu sangat diperlukan karena ini adalah hubungan yang dibina paling awal dalam kehidupan masyarakat sosial.

Individu adalah mahkluk perseorangan yang terdiri dari atau terbentuk dari tiga aspek ,yaitu aspek organis jasmaniah, psikis rohaniah, dan sosial. Dan untuk membentuk ketiga aspek tersebut manusia harus menjalankan sejumlah bentuk sosilisasi dan itu lah yang dapat membentuk ketiga aspek tersebut.       

Individu selalu mencari berbagai macam lingkungannya tetapi lingkungan yang pertama kali akan di temuai oleh individu adalah lingkungan keluarga, karena lingkungan keluarga merupan suatu aspek bagi individu untuk dapat mengembangkan kemampuan atau kapasitasnya . Didalam lingkungan keluarga secara tidak langsung individu telah bersentuhan langsung dengan berbagai aspek sosial.  Dan sementara itu di dalam lingkungan masyarakat merupakan aspek lanjutan dari lingkungan keluarga ,lingkungan masyarakat sangat luas sehingga individu dapat mengekspresikan sesuatunya yang sudah di pelajari di lingkungan keluarga.

Keluarga

Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Semua itu mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Jika tidak ada individu maka tidak akan terciptanya keluarga dan masyarakat .individu tidak bias berjalan sendiri tanpa adanya keluarga dan masyarakat karena keluarga dan masyarakat merupakan media untuk mengekspresikan aspek sosialnya.

Keluarga sebagai kelompok sosial yang terkecil terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah merupakan individu yang sudah tidak dapat dibagi lagi, demikian pula Ibu. Anak masih dapat dibagi sebab dalam suatu keluarga jumlah anak dapat lebih dari satu. Di dalam kehidupan berkeluarga, sosialisasi yang baik sangat diperlukan dalam mempertahankan keharmonisan hubungan di dalam keluarga. Keluarga sebagai lingkungan utama dalam membentuk kepribadian anggota di dalam keluarga tersebut. Keluarga sebagai media pembinaan anggotanya dalam melakukan hal-hal yang berhubungan dengan sosial. Pembinaan yang baik akan menciptakan kehidupan keluarga yang baik di dalam lingkungan kemasyarakatan. Hubungan yang harmonis di dalam keluarga sangat penting agar dapat membentuk pribadi yang baik, karena apapun yang terjadi di dalam keluarga akan berpengaruh besar kepada tiap-tiap anggota keluarga yang termasuk di dalamnya. Sebagaimana Individu tidak akan bisa berjalan sendiri tanpa adanya keluarga sebagai media untuk mengekspresikan segala hal yang berhubungan dengan masalah-masalah sosial.

Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan individu yang mengadakan kesepakatan bersama untuk secara bersama-sama mengelola kehidupan.
               
        Hubungan di lingkungan masyarakat yang terjalin dengan baik merupakan hasil dari hubungan yang baik antara individu dengan individu dan di dalam hubungan keluarga. Sama seperti keluarga, masyarakat merupakan media untuk mengekspresikan segala hal yang berhubungan dengan masalah-masalah sosial. Individu pun tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa adanya masyarakat.
                 
       Terdapat berbagai alasan mengapa individu-individu tersebut mengadakan kesepakatan untuk membentuk kehidupan bersama. Alasan-alasan tersebut meliputi alasan biologis, psikologis, dan sosial. Pembentukan kehidupan bersama itu sendiri melalui beberapa tahapan yaitu interaksi, adaptasi, pengorganisasian tingkah laku, dan terbentuknya perasaan kelompok. Setelah melewati tahapan tersebut, maka terbentuklah apa yang dinamakan masyarakat yang bentuknya antara lain adalah masyarakat pemburu dan peramu, peternak, holtikultura, petani, dan industri. Di dalam tubuh masyarakat itu sendiri terdapat unsur-unsur persekutuan sosial, pengendalian sosial, media sosial, dan ukuran sosial. Pengendalian sosial di dalam masyarakat dilakukan melalui beberapa cara yang pada dasarnya bertujuan untuk mengontrol tingkah laku warga masyarakat agar tidak menyeleweng dari apa yang telah disepakati bersama. Walupun demikian, tidak berarti bahwa apa yang telah disepakati bersama tersebut tidak pernah berubah. Elemen-elemen di dalam tubuh masyarakat selalu berubah di mana cakupannya bisa bersifat mikro maupun makro.

                Apa yang menjadi kesepakatan bersama warga masyarakat adalah kebudayaan, yang antara lain diartikan sebagai pola-pola kehidupan di dalam komunitas. Kebudayaan disini dimengerti sebagai fenomena  yang dapat diamati yang wujud kebudayaannya adalah sebagai suatu sistem social yang terdiri dari serangkaian tindakan yang berpola yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Serangkaian tindakan berpola atau kebudayaan dimiliki individu melalui proses belajar yang terdiri dari proses internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi.

                Hubungan antara masyarakat dan individu dapat digambarkan sebagai kutub positif dan kutub negative pada aliran listrik. Jika dua kutub itu dihubungkan listrik ia akan mampu member kekuatan baginya dan menimbulkan suasana yang cerah. Jika individu dan masyarakat disatukan maka kehidupan individu dan masyarakat akan lebih bermakna dan suasana kehidupan individu dan kehidupan masyarakat akan lebih bermanfaat dan hidup.




Sumber: auliasalim.blogspot.com
                  wikipedia

Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan


II.            Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan

- Masyarakat :  Sejumlah manusia dl arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yg mereka anggap sama: -- terpelajar.

- Penduduk : Sekumpulan orang atau orang-orang yg mendiami suatu tempat (kampung, negeri, pulau, dsb).

- Kebudayaan : Hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia spt kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat antara keseluruhan pengetahuan manusia sbg makhluk sosial yg digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan yg menjadi pedoman tingkah lakunya.

- Demografi : Ilmu tentang susunan, jumlah, dan perkembangan penduduk; ilmu yg memberikan
uraian atau gambaran statistik mengenai suatu bangsa dilihat dr sudut
sosial politik; ilmu kependudukan.

- Hubungan kebudayaan dengan demografi : Analisis kependudukan atau ilmu demografi dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti penididikan, kewarganegaraan, agama, atau kebudayaan tertentu. Untuk itu, melalui sebuah kebudayaan atau yang lain nya bisa didapatkan data kependudukan dan pendataan mengenai penduduk suatu wilayah yang mudah, sistematis, dan akurat.

Salah satu masalah yang timbul dalam masyarakat adalah kelebihan atau ledakan penduduk. Masalah ini disebabkan karena ketidakpedulian masyarakat terhadap himbauan pemerintah tentang program KB (2 anak lebih baik). Karena mereka masih terpaku pada slogan “banyak anak, banyak rezeki”, padahal kalau para orang tua malah tidak mampu membiayai dan memberikan kehidupan yang layak untuk “banyak anak” mereka, itu akan menambah masalah lain seperti gizi buruk, kematian bayi, tingkat pendidikan yang rendah, pengangguran, tindak kriminalitas dan masih banyak lagi. Dan tentunya masalah tersebut akan menghambat kemajuan Negara kita.

Jenis kelebihan penduduk :
1. Kelebihan penduduk yang absolute, yaitu bila suatu daerah dalam waktu tertentu tidak dapat memberikan kebutuhan hidup bagi manusia yang berdomisili.
2. Kelebihan penduduk yang relative, yaitu suatu daerah dalam waktu tertentu kebutuhan hidup yang ada sudah tidak sesuai dengan kemajuan ekonomi dan perkembangan social.


Usaha yang bisa dilakukan untuk mengatasi kelebihan penduduk:
1. menyeimbangkan jumlah penduduk dengan transmigrasi
2. konsumsi sumber daya dan pembangkit polusi harus dikurangi
3. penyelenggaraan pendidikan dan pengadaan fasilitas kesehatan
4. peningkatan produksi bahan pangan
5. penyuburan dan perlindungan tanah untuk mencegah erosi.

Kebijaksanaan Kependudukan
Adalah kebijaksanaan suatu Negara yang menyangkut kemakmuran penduduk.
Tujuan : untuk dapat tercapai kesejahteraan penduduk dalam arti yang luas, terutama keseimbangan antara jumlah penduduk dengan hasil pembangunan.

Usaha untuk mengimbanginya:
1. Preservasi      : perbaikan kualitas hasil bumi
2. Restorasi       : pemeliharaan sumber-sumber biotic dengan mencegah penyakit tanaman dan hewan
3. Benefisiasi     : memelihara kelangsungan fungsi sumber-sumber alam
4. Reklamasi     : Penambahan hasil pertanian dengan mengubah tanah improduktif menjadi produktif.

Hubungan manusia dengan kebudayaan
Dari sudut pandang antropologi :
1. Manusia sebagai makhluk biologi
2. manusia sebagai mahluk social budaya

Hubungan masyarakat dengan kebudayaan
-Manusia, masyarakat dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang utuh
-Masyarakat tidak dapat dipisahkan dengan manusia karena manusia hidup bermasyarakat.
Wujud kebudayaan menurut Koenjtcaraningrat :
1. Ide, gagasan, nilai”,norma, peraturan yang sifatnya abstrak dan tidak dapat diraba.
2. Kelakuan berpola manusia dalam masyarakat
3. Hasil karya manusia

Pranata
Pranata social : sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas untuk memenuhi kompleks kebutuhan khusus dalam masyarakat. Dan agar kebutuhan terpenuhi maka dirumuskan norma-norma dalam masyarakat.
Norma adalah suatu perbuatan individu dengan individu lain yang berulang dalam hubungan bermasyarakat sehingga menjadi kebiasaaan. Contohnya: menghormati orang yang lebih tua.

Macam-macam Pranata :
a. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan
Ex: perkawinan, pengasuhan anak.
b. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup. Ex: pertanian, peternakan, perikanan,industri
c. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan ilmiah manusia. Ex:penelitian, pendidikan ilmiah
d. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan . Ex: TK , SD ,SMP, SMA, Pesantren
e. Pranata yang bertujuan untuk rekreasi. Ex : Seni
f. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang berhubungan dengan Tuhan. Ex: Sholat
g. Pranata yang mengurus kebutuhan jasmaniah manusia. Ex : pemeliharaan kecantikan, kesehatan.





Sumber: rkumala.blogspot.com
             wikipedia

ISD (Ilmu Sosial Dasar)


I.            ISD (Ilmu Sosial Dasar)

ISD adalah gabungan dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang di pergunakan dalam pendekatan dan pemecahan masalah-masalah sosial yang timbul di masyarakat. ISD seringkali disamakan dengan IPS, walaupun sebenarnya ISD dan IPS itu berbeda. Karena IPS adalah ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah. Materi dari disiplin ilmu sosial seperti geografi, sejarah, sosiologi, antropoogi, psikologi social, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, dan ilmu sosial lainnya.

Latar Belakang ISD:
• Banyaknyak kritik yang ditujukan pada system pendidikan di perguruan tinggi oleh beberapa cendikiawan.
• Sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang elite bagi masyarakat kita sendiri sehingga kurang akrab dengan lingkungan masyarakat.

ISD sendiri bertujuan untuk membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian yang luas, dan dapat bermusyawarah dengan satu sama lain.

Bukti adanya perkembangan Ilmu sosial di Indonesia setelah mendapat kemerdekaan adalah :
1.Berdirinya akademik politik di Yogyakarta yang di sponsori oleh tenaga akademis Pembina ilmu politik    di Belanda.
2.Didirikan balai perguruan tinggi Gajah Mada.
3.Didirikan akademi kepolisian.

Tiga Jenis kemampuan yang berkaitan dengan ISD:
1. Kemampuan Personal (kemampuan pribadi)
Dapat menunjukan sikap dan kepribadian Indonesia , mengenal dan memahami nilai-nilai agama,       kemayarakatan, kenegaraan serta pandangan luas terhadap masyarakat.
2. Kemampuan akademik
Kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tertulis, menguasai peralatan analisa, berpikir logis, kritis, sistematis, analitis.
3. Kemampuan Profesional
Kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang besangkutan. Tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan yang tinggi.

Ruang Lingkup ISD :
1. Mempelajari adanya berbagai berbagai masalah kependudukan dan hubungannya dengan masyarakat dan kebudayaan.
2. Mempelajari adanya masalah-masalah individu, keluarga dan masyarakat.
3. Mempelajari hubungan antar warga Negara dan Negara.
4. Mempelajari masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan dan pedesaan.
5. Mempelajari ilmu penngetahuan dan tekhnologi untuk memanfaatkan kemakmuaran masyarakat dan pengurangan kemiskinan.

Masalah Sosial
Perbedaan tingkat perkembangan kebudayaan masyarakat dan keadaan lingkungan alam dimana masyarakat itu hidup.
Pengertian masalah social :
1. Menurut masyarakat
Segala sesuatu yang menyangkut kepentingan umum.
2. Menurut para ahli
Suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat.
Untuk mengatasi masalah social, sejumlah ahli ilmu sosial mengatakan bahwa dengan menggunakan pendekatan masalah-masalah social sebagai kerangkanya, maka hakikat masyarakat dan kebudayaan manusia akan lebih dapat dipahami.




Sumber: rkumala.blogspot.com
             wikipedia